Kamis, 27 Januari 2011

LPI Profesional? jadwal koq masih tak menentu!

Sikap kurang profesional mulai ditunjukkan konsorsium LPI. Meski kompetisi sudah bergulir, hingga Minggu (16/1) jadwal belum dirilis untuk satu musim. Alasannya pun aneh, penyelenggara LPI masih menunggu bergabungnya "klub besar" ISL yang berniat hijrah.

Kabarnya klub ini sebelumnya diberi tenggat waktu hingga Selasa (11/1). Namun, hingga kini konsorsium LPI masih memberi kelonggaran. Padahal semua peserta sudah tak sabar. Penentuan jadwal selain berpengaruh pada komponen biaya juga strategi dan pola latihan masing-masing klub.

Keputusan ini menunjukkan konsorsium LPI tidak lebih baik dari PT Liga Indonesia (PT LI), pengelola Djarum ISL. Sejumlah alasan pun diapungkan guna pembenaran.

Imbasnya kontestan LPI terpaksa menerima jadwal yang masih setengah-setengah. "Selama menunggu jadwal resmi dirilis, kompetisi tetap berjalan menggunakan jadwal yang selama ini sudah diberikan ke peserta," ujaar Abi Hasantoso, juru bicara LPI.

Meski sudah mengantongi jadwal itu, praktiknya perubahan jadwal dialami beberapa klub. Bandung FC setelah bertemu Persebaya 1927 (10/1) dijadwalkan menjamu Bogor Raya (17/1), kemudian Tangerang Wolves (23/1). Namun, jadwal ini diubah sepihak menjadi melawan Persibo (22/1), dan Persema (5/2).

Gara-gara perubahan jadwal itu, Bandung FC terpaksa mengungsi ke Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan saat menjamu Persibo. Itu karena laga digelar hanya berbeda sehari dengan Persib vs Arema (ISL) di Stadion Siliwangi, home base kedua tim asal Bandung itu.

Sementara itu, bagi klub yang tidak mengalami perubahan jadwal, mereka harus berhadapan dengan jadwal yang tidak ideal. Jarak pertandingan satu ke pertandingan berikutnya cukup lama.

"Idealnya, saat tur tandang bisa sekalian bertanding minimal dua kali sehingga biaya transportasi bisa ditekan," keluh pelatih Persibo, Sartono Anwar.

Kondisi ini juga dialami Real Mataram. Usai menjamu Bali de Vata (16/1) mereka kembali bertanding melawan Cendrawasih FC, 30 Januari mendatang.

Sayang, klub LPI terkesan tak kritis terhadap konsorsium LPI meski sikap tak profesionalisme sudah terlihat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar